TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Minggu, 25 Agustus 2019, mengutarakan rencananya untuk memberi tahu Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pertemuan G7 nanti agar mau menarik diri dari perang dagang. Sebab perang dagang Amerika Serikat - Cina telah menciptakan ketidak stabilan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.
Dikutip dari reuters.com, Minggu, 25 Agustus 2019, Perdana Menteri Johnson dan Presiden Trump akan melakukan pertemuan bilateral di sela-sela KTT G7 di kota Biarritz, Prancis, untuk membahas masa depan hubungan perdagangan kedua negara dan Brexit. Keduanya juga dijadwalkan membicarakan sejumlah isu internasional, seperti kesepakatan nuklir Iran dan kebijakan perdagangan Cina.
"Pastinya," kata Johnson saat ditanya apakah dia akan menyarankan Trump agar menahan diri dalam perang dagang dengan Cina.
Presiden AS Donald Trump hadir dalam KTT G7 di kota Charlevoix La Malbaie, Quebec, Kanada, 8 Juni , 2018. REUTERS/Christinne Muschi
Johnson mengatakan salah satu prioritasnya dalam pertemuan G7 adalah membahas tentang perdagangan global. Dia tak menampik saat ini sangat resah melihat kondisi yang terjadi, dimana perlindungan terhadap produk dalam negeri naik dan perang tarif impor.
"Bukan seperti ini caranya. Terlepas dari apapun, mereka yang mendukung tarif beresiko disalahkan atas penurunan ekonomi global, terlepas dari apakah itu benar atau tidak. Saya ingin melihat pembukaan perdagangan global, saya ingin melihat tekanan turun dan saya ingin melihat tarif turun," kata Johnson.
Perang dagang Amerika Serikat - Cina telah membuat pasar keuangan dunia bergolak dan perekonomian global berguncang. Sengketa dagang Amerika Serikat - Cina telah memburuk, dimana kedua belah pihak sama-sama menaikkan tarif impor. Johnson memperingatkan Inggris dalam posisi berisiko terkena dampak perang dagang ini.